Cara self host Turso LibSQL Server di Kubernetes
#Apa itu Libsql?
Aplikasi yang saya host baik di Homelab atau di Fly.io sebagian besar menggunakan sqlite sebagai database karena saya tidak ingin repot setup database server. Setup saya sebelum-nya banyak menggunakan Litestream backup ke Cloudflare R2, namun kekurangan-nya hanya 1 instance dari aplikasi kita yang bisa akses database dalam 1 waktu, ini memang kekurangan dari sqlite.
Libsql memberikan solusi sqlite lewat http server yang memungkinkan lebih dari 1 instance server yang akses database secara bersamaan. Misal aplikasi kita punya web server dan worker pada container yang terpisah namun meng-akses database yang sama.
Itu kenapa saya tertarik ngoprek Libsql ini untuk dipasang di Homelab, apalagi setelah Turso mengumumkan dukungan library Libsql client untuk Laravel, karena dengan library ini saya tidak perlu repot berurusan dengan custom php extension.
#Membuat Statefulset
Untuk deploy libsql berikut adalah statefulset yang saya gunakan terdiri dari container libsql-server dan pvc-nya.
1apiVersion: apps/v1 2kind: StatefulSet 3metadata: 4 name: libsql-demo-1 5 namespace: default 6spec: 7 serviceName: libsql-demo 8 replicas: 1 9 selector:10 matchLabels:11 app: libsql-demo12 template:13 metadata:14 labels:15 app: libsql-demo16 spec:17 containers:18 - name: libsql19 image: ghcr.io/tursodatabase/libsql-server:v0.24.3120 command: ["/bin/sqld"]21 args:22 - "--http-listen-addr"23 - "127.0.0.1:8081"24 - "--admin-listen-addr"25 - "127.0.0.1:8080"26 - "--enable-namespaces"27 ports:28 - containerPort: 808029 - containerPort: 808130 env:31 - name: SQLD_NODE32 value: primary33 volumeMounts:34 - name: data35 mountPath: /var/lib/sqld36 volumeClaimTemplates:37 - metadata:38 name: data39 spec:40 accessModes: ["ReadWriteOnce"]41 storageClassName: openebs-hostpath42 resources:43 requests:44 storage: 512Mi
Dari entrypoint container libsql dapat dilihat kalau server expose beberapa port antara lain
- 8080 untuk admin http server, berguna untuk manage namespaces
- 8081 untuk user http server, untuk di akses oleh client
disamping itu ada argument tambahan --enable-namespaces
untuk enable
namespace, yang memungkinkan instance server ini bisa me-manage beberapa
database sekaligus.
#Membuat Namespace
Jika server sudah berjalan, kita bisa memuat beberapa namespace baru misalkan setiap project kita memiliki database sendiri.
1curl -X POST \2 -H "Content-Type: application/json" \3 -d {} \4 http://localhost:8080/v1/namespaces/db1/create
#Tes koneksi dengan Database
Sekarang kita bisa menyambungkan aplikasi dengan database db1 yang sudah dibuat. Saya membuat script sederhana dengan Deno dan Drizzle ORM, code-nya bisa di contoh di repo ini.
Seperti dijelaskan disini, untuk akses db1 yang dimanage lewat namespace kita perlu menggunakan custom host, agar gak ribet setup dns saya pakai nip.io.
1export DATABASE_URL=http://db1.127-0-0-1.nip.io:8081
alamat diatas akan resolve ke 127.0.0.1 dan libsql akan mendapatkan nama
database db1
, kemudian coba kita eksekusi database migration
1jimbo@nobarapc:~/.../libsql-client$ deno -A --node-modules-dir npm:drizzle-kit migrate2No config path provided, using default 'drizzle.config.ts'3Reading config file '/home/jimbo/clones/labs/try/libsql-client/drizzle.config.ts'4[✓] migrations applied successfully
Migrate berhasil dan coba kita lakukan select data sederhana dari table yang sudah dibuat
1jimbo@nobarapc:~/.../libsql-client$ deno run -A src/main.ts2{ result: [] }
#Akses melalui DBeaver
Jika perlu akses database yang ada di libsql melalui GUI client salah satu aplikasi yang disarankan dari turso adalah DBeaver.
Jadi sekian sesi ngoprek Libsql kali ini, server ini akan saya pakai untuk dev dan testing, sedangkan kalau production akan pakai dari Turso platform.